Sesungguhnya kubur tak lagi berisi.
Ia telah suci, dibasuh bening puisi.
Sesungguhnya kubur tak tertempati.
Ia bangkit dan hijrah ke relung hati.
Tetapi meski kubur telah kosong,
nada-Nya murung ucapkan bohong:
"Selamat Paskah", bisik-Nya pelan
sambil menyembunyikan ketakutan.
Tapi engkau terus menciumi-Nya.
Kau tak sadar, sungguh tak sadar.
Kali ini Ia dimakamkan rutinitasmu.
No comments:
Post a Comment