Tiap rindu ayah, aku selalu
membersihkan bingkainya.
Dengan kain lap basah
atau dengan percikan resah.
Suatu hari tiba-tiba ibu berujar:
"Ibu lupa kapan membesarkan
anak ini. Mungkin seumuranmu."
Sejak bisnis ayah makin sukses
anggota keluarga baru itu
tak juga pergi dari foto kami.
Ia melata di semak-semak waktu.
membuat sarang di kepala ayahku.
Bisanya mengalir di mimpi
melilit aku dan ibu setiap hari.
No comments:
Post a Comment