tetapi gamangku, peser-sepeser gelimang kenang
ruang ketiadaan riang, disesak linang-linang hilang
tetapi gamangku, tak geming batu di tepian danau
bermandi bayang pucat purnama sewujud engkau
tetapi gamangku, tetes arak di luka yang semarak
jejak nyeri limbung sendiri, mabuk terserak jarak
tetapi gamangku, kalam yang diceriterakan malam
tuk ditulis ulang di dadamu, perempuan mata pualam
tetapi gamangku, kilat api pada tiap desing peluru
melesat padamu jika doa yang picu, sewaktu-waktu
entah gamangmu
No comments:
Post a Comment